Posted by : krn
Minggu, 02 April 2017
Suku dari Provinsi D.I Aceh
Suku sembilan suku terdaftar yang berada di Provinsi Aceh sampai saat ini. Mereka adalah penduduk asli yang mendiami daerah Provinsi Aceh. Mereka banyak menetap di daerah Langsa, Tamiang, Gayo, Singkil, Meulaboh, Susoh, Tapak Tuan, Labuhan Haji, dan beberapa tempat lain di sekitar Aceh.
Suku Aceh ini mayoritas agamanya adalah Islam. Ini pun disebabkan karena suku di Aceh merupakan keturunan yang lahir dari berbagai suku dan bangsa yang kebanyakan dari bangsa arab dan beberapa belahan dunia lain yang pernah menetap di Aceh saat mereka melakukan perdagangan dengan bangsa lain dahulu kala.
Pada masa pra-modern, suku aceh hidup secara matrilokal dan juga komunal. Saat itu mereka tinggal di sebuah pemukiman yang biasa disebut dengan gampong. Dari banyaknya gampong-gampong yang berkumpul menjadi satu kesatuan, terbentuklah mukim.
Dalam catatan sejarah, Aceh pernah mengalami masa keemasan yaitu dimulai pada abad ke 16 di masa kejayaan kerajaan Islam Aceh, hingga kemudian mencapai puncak kejayaan pada abad 17 dan menjadi negara terkuat dan termakmur di kawasan selat malaka.
Hal yang menjadikan Aceh mempunyai ciri khas khusus adalah mereka dikenal sebagai suku di Indonesia yang memegang teguh syariat Islam. Dan mereka adalah satu-satunya suku di Indonesia yang merdeka sebelum Indonesia merdeka hingga akhirnya bergabung dengan Indonesia dikarenakan dasar kita mempunyai dasar agama yang sama.
Suku dari Provinsi Sumatera Utara
Sumatera Utara didiami oleh beberapa suku diantaranya adalah suku Batak Angkola, Batak Karo, Batak Fakfak, Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Melayu, Batak Mandailing, Maya-maya, dan suku Nias. Adapun suku yang berasal dari daerah Sumatera Utara tersebut biasa kita kenal dengan suku batak saja.
Dalam hal agama, ada beberapa kepercayaan yang dianut oleh suku batak. Yaitu diantaranya adalah agama Islam, Kristen, Protestan, dan Katolik. Ada juga beberapa suku yang masih menganut kepercayaan lama seperti tradisi malim dan animisme.
Suku batak juga memiliki berbagai salam yang berasal dari setiap suku mereka. Mungkin kita hanya mengenal kata Horas saja selama ini. Tapi beberapa dibawah ini akan menjadi pengetahuan kamu tentang keragaman salam dari berbagai suku batak yang ada di Provinsi Sumatera Utara ini.
Suku Fakfak,Njuah-juah Mo Banta Karina!
Suku Batak Karo, Mejuah-juah Kita Krina!
Suku Batak Toba, Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!
Suku Batak Simalungun, Horas Banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!
Suku Batak Mandailing dan Angkola, Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!
Begitu beragam bukan dari apa yang sering kita dengar. Salam Horas!!
Suku dari Provinsi Sumatera Barat
Berikutnya adalah suku yang tinggal di provinsi daerah Sumatera Barat. Beberapa diantaranya adalah suku Melayu, Minangkabau, Mentawai, Panyali, Caniago, Tanjung Kato, Gusci, dan suku Sikumbang.
Suku yang paling dikenal oleh kita di Provinsi Sumatera Barat adalah Suku Minang atau mungkin kalian menyebutnya orang padang, mereka itulah suku Minang. Namun dalam bahasa mereka sendiri, mereka menyebutnya dengan kata urang awak sebagai ungkapan untuk kelompok orang Minang itu sendiri.
Untuk adat dan budayanya, suku mereka sangat menjunjung tinggi arti kekeluargaan yang dimulai dari jalur perempuan atau biasa disebut matrilineal dan diwarnai dengan ajaran Islamnya yang sangat kental.
Dan menurut Thomas Stamford Raffles yang pernah melakukan ekspedisi kesana menyatakan bahwa suku Minangkabau adalah awalnya penyebaran suku melayu yang saat ini tersebar sampai Kepulauan Timur.
Suku dari Provinsi Riau
Untuk suku yang selanjutnya akan saya ambil dari Provinsi Riau. Provinsi Riau mempunyai beberapa suku yang tinggal disana diantaranya suku Anak Dalam, suku Akit, suku Melayu, suku Orang Utan Bonai, suku Laut, dan suku Talang Mamak.
Suku asli yang berasal dari Provinsi Riau ini adalah suku Akit. Mereka lebih dahulu tinggal di Riau sebelum suku yang lainnya datang dan tinggal di daerah ini juga. Lebih tepatnya bisa banyak kalian temui sekarang di Kecamatan Bengkalis daerah Kabupaten Bengkalis.
Suku dari Kepulauan Riau
Suku yang tinggal di Kepulauan Riau adalah meliputi suku Kerinci, suku Batin, Suku Melayu, Suku Kubu, Suku Sakai, suku Siak, dan suku Penghulu.
Adapun suku Kubu, mereka mayoritas sebenarnya tinggal di provinsi Jambi dengan populasi yang cukup sedikit sekitar 200.000 ribu orang. Sedangkan suku Sakai ada yang mengatakan bahwa suku ini merupakan suku campuran antara ras Wedoid dan juga ras Austroloid yang bermigrasi ke Sumatera Selatan pada abad-14.
Suku dari Provinsi Jambi
Selanjutnya adalah suku yang tinggal di provinsi Jambi. Suku yang tinggal disini misalnya adalah suku Kerinci, suku Batin, suku Jambi, suku Kubu, suku Bajau, suku Pedah, dan suku Penghulu.
Mungkin tidak jauh berbeda dari suku di provinsi Riau karena jaraknya yang berdekatan. Namun yang lebih dikenal dan menjadi mayoritas di provinsi Jambi adalah suku Kerinci.
Nama Kerinci diperoleh dari pedagang India Tamil yang berlabuh dan berkelana di sana. Diambil dari sebuah nama bunga yang berasal dari India Selatan, yaitu bunga Kurinji. Bunga ini hanya dapat tumbuh di ketinggian 1800 m di atas permukaan air laut. Dan mungkin karena inilah suku yang tinggalnya juga di kawasan pegunungan Kerinci ini juga dinamakan suku Kerinci.
Suku dari Provinsi Bengkulu
Provinsi Bengkulu, ditinggali oleh beberapa suku seperti suku Serawai, suku Muko muko, suku Enggano, suku Lembak, suku Pasemah, suku Melayu, dan suku Rejang.
Suku yang menjadi mayoritas di provinsi Bengkulu adalah suku Serawai, mereka banyak tinggal di area kabupaten Bengkulu Selatan, terutama di kecamatan Seginim, Manna, Pino, Kelutum, Talo, Seluma, dan kecamatan Sukaraja
Suku dari Provinsi Sumatera Selatan
Beranjak ke provinsi Sumatera Selatan ada beberapa suku yang tinggal diantaranya yaitu suku Melayu, suku Semenda, suku Kikim, suku Ranau, suku Rejang, suku Musi, suku Panikal, suku Balida, suku Ogan, suku Kubu, suku Penesek Gumay, dan suku Lembak.
Adapun suku Musi merupakan salah satu suku di Provinsi Sumatera Selatan yang mendirikan rumahnya diantara bantara sungai Musi. Bahasa yang dipergunakan mereka juga secara umum disebut sebagai bahasa Musi walaupun tidak semua dialek yang digunakan sama.
Suku dari Provinsi Lampung
Suku yang tinggal di Provinsi Lampung meliputi suku Melayu, suku Batak, suku Jawa, suku Sunda, suku Lampung, suku Tulang Bawang, suku Krui Abung, suku Pubian, suku Sungkai, suku Semenda, suku Pesisir, dansuku Sungkai.
Suku yang menjadi mayoritas di provinsi Lampung adalah suku Lampung dimana suku ini terbagi menjadi dua, yaitu suku Sebatin dan suku Pepadun. Suku ini dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Jambi dimana kerajaan ini sempat berjaya sekitar abad ke-11 di Asia Tenggara.
Suku dari Provinsi Bangka Belitung
Suku yang berada di Provinsi Bangka Belitung diantaranya adalah suku Melayu, suku Jawa, suku Sunda, suku Bugis, suku Banten, suku Madura, suku Palembang, suku Minang, suku Aceh, suku Flores, suku Manado, dan suku Banjar.
Suku mayoritas yang tinggal di Bangka Belitung adalah suku Melayu dimana dulu suku ini merupakan bagian dari Kerajaan Melayu yang akhirnya takluk dibawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Dan karena begitu luasnya pengaruh Kerajaan Sriwijaya, suku ini berkembang hingga ke daerah Jawa, Kalimantan, dan juga Semenanjung Malaya. Jadi sebenarnya orang Melayu merupakan suku yang berasal dari daerah Sumatera, lebih tepatnya Bangka Belitung.
Suku dari Provinsi Banten
Provinsi Banten, suku yang tinggal disini adalah suku Baduy, suku Sunda, dan suku Banten. Namun suku yang lebih dikenal karena kelangkahannya adalah suku Baduy dimana populasi mereka hanya mencapai angka 5.000 sampai 8.000 penduduk saja.
Kenapa bisa begitu? Karena suku Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia yang bisa dikatakan terisolasi dari budaya luar. Keyakinan mereka tentang adat masih sangat kuat, bahkan merasa sangat tabu untuk di foto. Terutama untuk suku Baduy dalam.
Suku dari Provinsi DKI Jakarta
Kita beralih ke Ibukota Indonesia tercinta kita ini, DKI Jakarta. Suku yang mendiami Provinsi DKI Jakarta sebenarnya sangat beragam dan hampir dipastikan dari seluruh Indonesia.
Namun mereka kebanyakan adalah para pendatang yang belum menjadi masyarakat tetap di Ibukota tercinta kita ini. Suku yang bisa di pastikan ada adalah suku Betawi, Jawa, dan Sunda.
Adapun suku Betawi merupakan suku asli dari DKI Jakarta. Seni budaya yang selalu menjadikan unggulan dari suku Betawi biasanya dikenal dengan nama Ondel-ondel.
Suku dari Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat, suku yang mendiami provinsi ini adalah kebanyakan dari suku Sunda, suku Jawa, dan suku Betawi. Suku Sundah merupakan etnis nomer dua terbesar di Indonesia setelah suku Jawa.
Hal yang paling menarik dari Suku Sunda adalah dari sisi budaya dan juga bahasa. Mereka dikenal sebagai suku yang riang, optimis, sopan, ramah, dan bersahaja. Seni budaya yang paling di kenal dari masyarakat Sunda adalah Wayang Golek. Sedangkan alat musiknya berupa Angklung dan juga Karinding.
Suku dari Provinsi Jawa Tengah
Suku yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah adalah suku Jawa, suku Karimun, dan suku Samin. Suku Samin merupakan suku yang paling dikenal di Provinsi Jawa Tengah ini. Terutama berpusat pada Daerah Blora, Jawa Tengah.
Suku Samin adalah masyarakat keturunan dimana mereka merupakan pengikut dari Samin Surosentiko yang mempunyai ajaran hidup bernama sedulur sikep.
Sedulur sikep mempunyai makna bertanggung jawab. Mereka lebih suka disebut dengan nama “Wong Samin”. Dengan sebutan tersebut, mereka dikenal sebagai kelompok masyarakat yang selalu berusaha menjalankan kehidupan sehari-harinya sesuai ajaran Samin.
Suku dari Provinsi D.I Yogyakarta
Kalau kita sering atau suka berkunjung ke Jogja, pasti akan bisa menebak dengan jelas suku apa yang berasal dari Provinsi D.I Yogyakarta ini. Ya, suku Jawa merupakan suku asli yang berasal dari daerah Yogyakarta.
Suku Jawa adalah suku bangsa terbesar yang berada di Indonesia. Mereka juga ada yang berasal dari Jawa Tengah dan juga Jawa Timur. Tak hanya itu, mereka tersebar juga sampai Pulau Sumatera, Bali, dan beberapa Provinsi lainnya di Indonesia.
Seni dan budaya yang dimiliki oleh suku Jawa juga tak kala menarik dengan suku yang lain. Mereka selalu mengandalkan keseimbangan, keserasian, dan keluwesan pada kehidupan sehari-harinya.
Wayang kulit, Batik, Keris, dan Gamelan merupakan budaya khas suku Jawa. Dan dikarenakan kekuasaan Kerajaan Majapahit yang dulu tersebar sampai Filiphina dan Malaysia. Kebudayaan ini juga dinenal di daerah tersebut dan masih tetap ada sampai sekarang.
Suku dari Provinsi Jawa Timur
Suku berikutnya adalah suku yang menghuni daerah Provinsi Jawa Timur yaitu diantaranya ada suku Jawa, suku Madura, suku Tengger, dan suku Osing. Adapun Suku Jawa merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20.179.356 juta jiwa (sensus 2014).Lalu suku Tengger yang dipercaya merupakan suku yang berasal dari keturunan salah satu raja di Majapahit yang melarikan diri ke daerah Tengger, di Lumajang.
Suku dari Provinsi Bali
Suku yang berada di provinsi Bali yaitu suku Bali Aga, dan suku Bali Majapahit. Adapun Suku Bali Ada merupakan salah satu sub suku bangsa Bali dimana mereka mengganggap keturunan dari sukunya adalah penduduk Bali yang asli.
Suku dari Provinsi Nusa Tenggara Barat
Suku yang tinggal di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan Sumba. Adapun Suku Sasak, kemungkinan berasal dari kata sak-sak yang artinya sampan.
Dalam Kitab Negara Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok. Yakni Lombok Sasak Mirah Adhi. Dalam tradisi lisan warga setempat kata sasak dipercaya berasal dari kata “sa’-saq” yang artinya yang satu. Kemudian Lombok berasal dari kata Lomboq yang artinya lurus. Maka jika digabung kata Sa’ Saq Lomboq artinya sesuatu yang lurus.
Suku dari Provinsi Nusa Tenggara Timur
Suku yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu suku Sabu, suku Sumba, suku Rote, suku Kedang, suku Helong, suku Dawan, suku Tatum, suku Melus, suku Bima, suku Alor, suku Lie, suku Kemak, suku Lamaholot, suku Sikka, suku Manggarai, suku Krowe, suku Ende, suku Bajawa, suku Nage, suku Riung, dan suku Flores.
Adapun Suku Bima adalah salah satu tertua yang telah mendiami Kabupaten Bima dan Koa Bima sejak kerajaan Majapahit. Suku ini mempunyai cadar khas dari sarung yang mempunyai nama rimpu.
Suku dari Provinsi Kalimantan Barat
Selanjutnya adalah suku yang tinggal di Pronvinsi Kalimantan Barat. Suku yang mendiami Provinsi Kalimantan Barat diantaranya adalah suku Dayak, suku Kayau, suku Ulu Aer, suku Mbaluh, suku Manyuke, suku Melayu-Pontianak, suku Punau, suku Ngaju.
Adapun suku dayak adalah salah satu suku yang berada di pulau Kalimantan yang merupakan penghuni pendalaman asli dan hampir bisa ditemui di setiap pelosok Pulau Kalimantan secara keseluruhan.
Suku dari Provinsi Kalimantan Tengah
Suku yang tinggal di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu suku Dayak, suku Kapuas, suku Ot Danum, suku Ngaju, suku Lawangan, suku Dusun, suku Maanyan dan Katingan, suku Taboyan, suku Bukumpai. Adapun Suku Ot Danum yang juga dikenal dengan SUku Dohoi, Malahoi, atau Uud Danum/Uut Danum adalah kelompok etnis yang menghuni wilayah Pegunungan Schwaner.
Suku dari Provinsi Kalimantan Selatan
Suku yang menghuni Provinsi Kalimantan Selatan yaitu suku Ngaju, suku Laut, suku Maanyan, suku Bakumpai, suku Bukit, suku Dusun, suku Deyah, suku Balangan, suku Aba, suku Melayu, suku Banjar, dan suku Dayak.
Adapun Suku Banjar yang merupakan suku utama di Kalimantan Selatan berjumlah sekitar 4,1 juta jiwa. Sebanyak kurang lebih 2,7 juta orang Banjar bertempat di Kalimantan Selatan dan jumlah sisanya berada di pulau perantauan.
Suku dari Provinsi Kalimantan Timur
Suku yang tinggal di Provinsi Kalimantan Timur yaitu suku Ngaju, suku Otdanum, suku Apokayan, suku Punan, suku Murut, suku Dayak, suku Kutai, suku Kayan, suku Punan dan suku Bugis, suku Abal, suku Bulungan, suku Tidung, suku Kenyah, suku Berusau.
Salah satu suku terpandag, Suku Tidung yang semula mempunya kerajaan yang bernama Kerajaan Tidung. Tetapi kini kerajaan Tidung telah runtuh dikarenakan politik adu domba yang dilakukan oleh penjajah Belanda.
Suku dari Provinsi Kalimantan Utara
Selanjutnya suku yang menghuni daerah Provinsi Kalimantan Utara yaitu suku Bugis, Suku Jawa, Suku Tidung, Suku Bulungan, Suku Banjar, Suku Suluk dan Suku Dayak. Adapun Suku Bulungan pada zaman dahulu merupakan Kesultanan Bulungan yang kini telah hancur dikarenakan tragedi Bultiken, yaitu sebuah peristiwa berupa pembantaian
Pembantaian ini dilakukan oleh tentara Indonesia yang dipimpin oleh Letnan B.Simatupang, atas perintah Pangdam IX Mulawarman saat itu yang bernama Brigadir Jendral Suhario terhadap para petinggi dan keluarga kerajaan Kesultanan Bulungan, serta aksi pembakaran istana Bulungan dan penjarahan serta perampasan harta benda milik Kesultanan Bulungan yang juga dilakukan oleh para tentara tersebut.
Suku dari Provinsi Sulawesi Selatan
Suku yang tinggal di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar. Adapun Suku Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata “Bugis” berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis
Suku dari Provinsi Sulawesi Tenggara
Suku yang menghuni Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku, Buton, Muna, Wolio, Moronene, Wononii, Kulisu, Laki, dan Bugis. Adapun Suku Buton adalah masyarakat yang mendiami wilayah kekuasaan Kesultanan Buton. Daerah-daerah itu kini telah menjadi beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara.
Suku dari Provinsi Sulawesi Barat
Suku yang terdapat di Provinsi Sulawesi Barat yaitu Mandar, Toraja, Bugis, Jawa, Makassar. Adapun Suku Toraja tidak hanya banyak tinggal di Sulawesi Barat, tetapi juga Sulawesi Selatan. Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti “orang yang berdiam di negeri atas”.
Suku dari Provinsi Sulawesi Tengah
Suku yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar. Adapun Suku Mori, wilayah otoritasnya meliputi Kabupaten Morowali bagian utara. Salah satu tokoh Mori yang terkenal adalah Raja Mori yang bernama Marunduh, ia terkenal dengan semboyan “Metumbah allo komba aku monsuka”.
Suku dari Provinsi Gorontalo
Suku yang mendiami Provinsi Gorontalo yaitu Gorontalo, Atinggola, Suwawa, Manado, Polahi. Adapun Suku Gorontalo atau Hulondalo adalah penduduk asli provinsi Gorontalo di bagian utara pulau Sulawesi.
Suku dari Provinsi Sulawesi Utara
Suku yang mendiami Provinsi Sulawesi Utara yaitu Minahasa, Bolaang Mangondow, Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi. Adapun Suku Minahasa merupakan suku bangsa terbesar di provinsi Sulawesi Utara.
Suku dari Provinsi Maluku
Suku yang menghuni Provinsi Maluku yaitu Buru, Banda, Seram, Kei, Ambon, Rana, Alifru, Furu-furu. Adapun Suku Buru, kelompok etnis ini kebanyakan tinggal di pulau Buru. Mereka juga menyebut diri gebfuka atau gebemliar yang secara harfiah berarti “orang dunia” atau “orang tanah”.
Suku dari Provinsi Maluku Utara
Suku yang tinggal di Provinsi Maluku Utara yaitu Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, Bacan, Module, Pagu, Makian Barat, Kao, Buli, Patani. Adapun Suku Togutil (atau dikenal juga sebagai Suku Tobelo Dalam) adalah kelompok/komunitas etnis yang hidup di hutan-hutan secara nomaden di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo dan Buli yang termasuk dalam Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Orang Togutil sendiri tak ingin disebut “Togutil” karena Togutil bermakna konotatif yang artinya “terbelakang”.
Suku dari Provinsi Papua Barat
Suku yang ada di Provinsi Papua Barat yaitu Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentan. Adapun Suku Dani dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai petani yang terampil dan telah menggunakan alat/perkakas yang seperti kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan juga tombak yang dibuat menggunakan kayu galian yang terkenal sangat kuat dan berat.
Suku dari Provinsi Papua
Suku yang mendiami Provinsi Papua yaitu Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati. Adapun Suku Papua Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik.Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual.
Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.
Itulah berbagai macam suku asli Indonesia yang tinggal di berbagai daerah provinsi di Indonesia. Dimana kesemuanya adalah berbangsa satu yaitu Bangsa Indonesia. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membuat kita lebih mengenal lagi tentang bangsa kita ini.
http://obatrindu.com/macam-macam-suku-di-indonesia/